Mancanegara

Wilayah RI 'Dicungkil' Malaysia

Wilayah Tanjung Datu dan Camar Wulan belakangan ramai dibicarakan gara-gara diduga 'dicaplok' oleh Malaysia dari RI. Komisi I DPR menemukan fakta Malaysia mencaplok wilayah RI di Kalimantan Barat.
"Di Camar Wulan kita hilang 1.400 Ha tanah dan di Tanjung Datu kita hilang 80.000 meter persegi pantai," kata Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin. Namun, lanjut Hasanudin, pemerintah pusat diam saja atas sikap Malaysia itu yang dinilai keterlaluan. "Kita 'mengalah' begitu saja terhadap Malaysia," katanya menyayangkan.
Peristiwa tersebut, telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Langkah Malaysia itu adalah hal serius yang harus segera disikapi. "Karena akibatnya kita kehilangan garis pantai dan ribuan hektare wilayah laut," tutur TB Hasanuddin.

Batas Negara Indonesia Menghilang

batas negara Republik Indonesia yang dipasang di Pulau Sambit, Kalimantan Timur yang berbatasan dengan Negara Malaysia dan Filipina telah hilang.Selain itu sebagai pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Filiphina kondisi Pulau Sambit sangat meperihatinkan, ancaman abrasi ombak mengakibatkan bangunan di sekitarnya  termasuk mercusuar yang ada disana hampir runtuh.
Hal ini terungkap saat tim dari komisi gabungan DPRD tingkat provinsi Kaltim hendak mengunjungi dan melihat kondisi terakhir dari pulau terluar tersebut pada Sabtu (8/10/2011).
Kunjungan dari komisi gabungan yang diwakili oleh anggota komisi II Mudiyat Noor dan anggota komisi III Gamalis tersebut dilakukan untuk menindaklanjutai laporan dari masyarakat mengenai kondisi dari tapal batas negara.
Menurut Mudiyat jika sampai batas negara tersebut benar-benar tercabut dari tempatnya hal tersebut tetunya sangat memprihatinkan, karena tapal batas tersebut adalah wilayah kedaulatan Negara yang telah disepakati oleh dunia internasional.
Ia khawatir jika hal tersbut dibiarkan maka hal tersebut akan mendorong terjadinya penyusutan batas negara terutama yang berkaitan dengan zone ekonomi ekslusif sepanjang 12 mil dari titik pantai terluar wilayah NKRI.
Selain itu jika masalaah perbatasan Negara ini tidak segera direspon oleh Pemrintah pusat ia juga khawatir kasus yang pencaplokan pulau –puau terluar oleh negara tetangga akan terjadi kembali seperti pada pulau Sipadan dan Ligitan.
"Yang kita kahwatirkan di derah berau ini kenapa Sipidan dan  Ligitan direbut karena ada potensinya kan potensi minyaknya  luar biasa begitu itu diabil pulau kita hilang 12 mil,"ujarnya.